Kewajiban bertaubat adalah
perkara yang pasti di sebutkan didalam beberapa hadist dan ayat al-qur’an, dan
secara terang benderang dapat di lihat oleh cahaya penglihatan orang yang mau
membuka mata bashirah-nya. Allah melapangkan dada seseorang dengan cahaya
keimanan sehingga ia mampu meraih cahaya yang ada di depan nya ketika ia berada
dalam gelapnya kejahilan yang butuh penuntun dalam setiap langkah. Dalam sebuah
perjalanan seseorang itu ada yang buta dan ada yang dapat melihat, orang buta
butuh kepada penuntun yang dapat menunjukkan di setiap langkahnya, sedangkan
orang yang dapat melihat, sedari awal ia telah mampu memapaki jalan nya dan
dapat menunjuki dengan dirinya sendiri. Begitu juga perjalanan menuju agama,
ada yang buta dan ada yang dapat melihat, orang lalai tak akan mampu melintasi
taqlid dalam setiap langkahnya, sehingga dalam setiap langkah ia perlu
mendengarkan nash-nash dari kitab Allah dan sunnah rasul nya.
Orang yang beruntung adalah orang
yang di beri kelapangan oleh Allah di dalam dadanya menuju agama islam. Ia
berada di atas cahaya tuhan sehingga ia mudah menangkap walau dengan isyarah
yang paling rendah kemudian terbitlah cahaya al-qur’an dan iman dalam hatinya.
Dengan cahaya yang kuat dalam batin nya itu ia mampu memahami walau dengan
penjelasan yang paling ringan. Ibaratkan minyak zaitun yang dapat menyinari
kendati tidak di sentuh oleh api, ketika di sentuh oleh api maka ia menjadi
cahaya di atas cahaya, dan Allah akan menunjuki siapa saja yang ia kehendaki
kepada cahaya-nya.
Dan hal ini tidak perlu kepada nukilan nash-nash dari setiap kejadian nya. Siapa saja yang berada dalam posisi seperti ini apabila ingin mengetahui kewajiban bertaubat maka hendaklah pertama-tama yang ia lakukan adalah melihat taubat itu dari kacamata cahaya bashirah, kemudian ia harus melihat perihal sebuah kewajiban, apa makna dari wajib itu ?? lalu kumpulkan antara makna wajib dan makna taubat, maka ia akan melihat secara nyata sebuah ketetapan wajibnya bertaubat tanpa ada keraguan. Oleh sebab itu ia harus mengetahui makna wajib untuk sampai kepada kebahagiaan dan selamat dari kebinasaan yang abadi. Sebab apabila kita menghubung-hubungkan sebuah keberuntungan dan kecelakaan dengan melakukan atau meninggalkan sesuatu, maka melakukan atau meninggalkan sesuatu itu tidak berarti keberuntungan atau kecelakaan wajib berlaku.
Artinya, jika kita melakukakan perbuatan baik maka wajib kita beruntung, dan apabila kita meniggalkan perbuatan baik maka wajib kita celaka, tidaklah demikian. Salahlah perkataan dan anggapan orang “ wajib berlaku” dengan alasan, bahwa apabila tidak di wajibkan keberuntungan dan kecelakaan terhadap apa yang di lakukan dan apa yang di tinggalkan ,di masa sekarang atau di masa yang akan datang maka mempersibukkan diri dengan semua itu adalah sia-sia. Baik perbuatan itu di wajibkan kepada kami atau tidak di wajibkan.
Dan hal ini tidak perlu kepada nukilan nash-nash dari setiap kejadian nya. Siapa saja yang berada dalam posisi seperti ini apabila ingin mengetahui kewajiban bertaubat maka hendaklah pertama-tama yang ia lakukan adalah melihat taubat itu dari kacamata cahaya bashirah, kemudian ia harus melihat perihal sebuah kewajiban, apa makna dari wajib itu ?? lalu kumpulkan antara makna wajib dan makna taubat, maka ia akan melihat secara nyata sebuah ketetapan wajibnya bertaubat tanpa ada keraguan. Oleh sebab itu ia harus mengetahui makna wajib untuk sampai kepada kebahagiaan dan selamat dari kebinasaan yang abadi. Sebab apabila kita menghubung-hubungkan sebuah keberuntungan dan kecelakaan dengan melakukan atau meninggalkan sesuatu, maka melakukan atau meninggalkan sesuatu itu tidak berarti keberuntungan atau kecelakaan wajib berlaku.
Artinya, jika kita melakukakan perbuatan baik maka wajib kita beruntung, dan apabila kita meniggalkan perbuatan baik maka wajib kita celaka, tidaklah demikian. Salahlah perkataan dan anggapan orang “ wajib berlaku” dengan alasan, bahwa apabila tidak di wajibkan keberuntungan dan kecelakaan terhadap apa yang di lakukan dan apa yang di tinggalkan ,di masa sekarang atau di masa yang akan datang maka mempersibukkan diri dengan semua itu adalah sia-sia. Baik perbuatan itu di wajibkan kepada kami atau tidak di wajibkan.
Ketika ia mengetahui makna dan
arti dari wajib maka ia dapat mengetahui bahwa sesungguhnya ia merupakan
perantara menuju kebahagiaan abadi, maka dapat di ketahui sesungguhnya tiada
kebahagia’an di dalam surga yang dapat menyamai dari berjumpa dengan Allah swt,
dan tiada yang bisa membuat ia jauh berjumpa dengan Allah kecuali mengikuti
syahwat dan mencintai dunia yang fana ini serta berlebihan mencintai sesuatu
yang sudah pasti akan berpisah, dan tidak ada yang dapat membuat dekat untuk
berjumpa dengan Allah kecuali memutuskan hubungan dengan dunia yang rendah ini
dan menghadap kepada Allah secara keseluruhan mengharapkan cintanya dengan
selalu menyebut nama Allah serta menanamkan rasa mahabbah dengan selalu melihat
keagungan dan keindahan Allah melalui batas kemampuan-nya.
Dan dapat di ketahui pula sesungguhnya perbuatan dosa itu sebenarnya adalah keberpalingan dari Allah swt dengan mengikuti pengikut-pengikut syaitan yang merupakan musuh-musuh Allah, dan ia jauh dari sisi Allah sebab ia terhalang jauh dari Allah swt. Dari sini tidak dapat di ragukan, berpaling dari jalan yang jauh adalah wajib untuk menuju kepada jalan yang dekat. Dan berpaling dari jalan yang jauh akan sempurna apabila di iringi oleh ILMU, PENYESALAN, dan KEINGINAN, karena selama ia tidak mengetahui perbuatan dosa yang menjadikan ia jauh dari orang yang ia cintai maka ia tak akan pernah merasa MENYESAL dan tak akan pernah menyadari bahwa dirinya sudah berada di tempat yang sangat jauh. Selama ia tidak merasa menyesal maka ia tak akan pernah bisa kembali.
Makna KEMBALI adalah meninggalkan dan keinginan maksudnya adalah “[meninggalkan perbuatan maksiat dan berkeinginan untuk tidak lagi mengulangi perbuatan maksiat itu]” tak di ragukan lagi ketiga makna tersebut [ILMU, MENYESAL, BERKEINGINAN] merupakan keharusan agar supaya sampai kepada orang yang ia cintai. Seperti inilah apabila iman di peroleh oleh bashirah. Dan orang yang tidak bisa menempatkan dirinya kedalam tempat yang tinggi maka taqlid dan ittiba’ adalah wadah dan solusi agar terhindar dari kebinasa’an.
Catatlah apa yang telah di firmankan oleh Allah swt dan yang telah di sabdakan oleh rasulnya saw. serta catat perkataan yang bersumber dari ulama salafussoleh.
Dan dapat di ketahui pula sesungguhnya perbuatan dosa itu sebenarnya adalah keberpalingan dari Allah swt dengan mengikuti pengikut-pengikut syaitan yang merupakan musuh-musuh Allah, dan ia jauh dari sisi Allah sebab ia terhalang jauh dari Allah swt. Dari sini tidak dapat di ragukan, berpaling dari jalan yang jauh adalah wajib untuk menuju kepada jalan yang dekat. Dan berpaling dari jalan yang jauh akan sempurna apabila di iringi oleh ILMU, PENYESALAN, dan KEINGINAN, karena selama ia tidak mengetahui perbuatan dosa yang menjadikan ia jauh dari orang yang ia cintai maka ia tak akan pernah merasa MENYESAL dan tak akan pernah menyadari bahwa dirinya sudah berada di tempat yang sangat jauh. Selama ia tidak merasa menyesal maka ia tak akan pernah bisa kembali.
Makna KEMBALI adalah meninggalkan dan keinginan maksudnya adalah “[meninggalkan perbuatan maksiat dan berkeinginan untuk tidak lagi mengulangi perbuatan maksiat itu]” tak di ragukan lagi ketiga makna tersebut [ILMU, MENYESAL, BERKEINGINAN] merupakan keharusan agar supaya sampai kepada orang yang ia cintai. Seperti inilah apabila iman di peroleh oleh bashirah. Dan orang yang tidak bisa menempatkan dirinya kedalam tempat yang tinggi maka taqlid dan ittiba’ adalah wadah dan solusi agar terhindar dari kebinasa’an.
Catatlah apa yang telah di firmankan oleh Allah swt dan yang telah di sabdakan oleh rasulnya saw. serta catat perkataan yang bersumber dari ulama salafussoleh.
Allah subhanahu wata’ala berfirman :
وتوبوا إلى الله
جميعا أيه المؤمنون لعلكم تفلحون [النور : الاية : ٣١
Artinya:
Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Ayat ini adalah sebuah perintah yang bersifat umum.
Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Ayat ini adalah sebuah perintah yang bersifat umum.
Dan Allah berfirman :
ياأيهاالذين
امنو توبو إلى الله توبة نصوحا [ التحريم : الاية : ٨
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya,
Makna dari nasuha adalah: murni maksudnya, murni hanya semata-mata karena Allah tanpa aib dan cacat, di ambil dari kata nashihah.
Serta firman Allah yang
menunjukkan keutama’an taubat adalah :
إن الله يحب
التوابيين ويحب المتطهريين [البقرة :الاية : ٢٢٢
Artinya :
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.
Dan mari kita simak sabda nabi
yang sangat indah ini :
التائب حبيب
الله والتائب من الذنب كمن لاذنب له
Artinya : orang yang bertaubat adalah kekasih-kekasih Allah, dan yang bertaubat dari dosa adalah seperti orang yang tidak mempunyai dosa
Dan rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda :
الله أفرح بتوبة
العبد المؤمن من رجل نزل في أرض دوية مهلكة معه راحلته عليها طعامه وشرابه فوضع
رأسه فنام نومة فاستيقظ وقد ذهبت راحلته فطلبها حتى إذا اشتد عليه الحر والعطش أوماشاءالله
قاأرجع إلى مكاني الذي كنت فيه فأنام حتى أموت ، فوضع رأسه على ساعده ليموت ،
فاستيقظ فإذا راحلته عنده عليها زاده وشرابه ، فاالله تعالى أشد فرحا بتوبة العبد
المؤمن من هذا براحلته
Artinya: Allah lebih bergembira atas taubatnya seorang hamba yang mukmin daripada seorang lelaki yang berhenti singgah di suatu tempat sedang tempat itu penuh oleh penyakit yang membinasakan, dan ia bersama tunggangan nya memuat bekal makanan dan minuman, kemudian ia merebahkan kepalanya dan tertidur pulas, ketika ia bangun ia tidak menjumpai tunggangan nya lagi. Sehingga ia mencarinya sampai ia merasa sangat panas dan sangat haus atau sampai pada batas kehendak Allah. Ia berkata: saya akan kembali lagi ketempatku semula dan biarkan saya tidur sampai saya mati.
Kemudian ia merebahkan kepalanya di atas lengan-nya siap untuk mati. ketika ia terbangun, tahu-tahu tungganganya yang berisi bekal makanan dan minuman tadi sudah ada kembali lagi di dekatnya, maka gembira Allah atas taubatnya seorang hamba yang mukmin melebihi dari gembiranya lelaki dengan tunggangan nya ini
Telah di riwayatkan oleh
sayyidina hasan katanya: ketika Allah menerima taubat nabi Adam alaihissalam
para malaikat memberikan tahniah kepadanya. Malaikat jibril dan mika’il turun
mendatangi nabi Adam alaihissalam dan keduanya berkata: “wahai Adam engkau
telah bergembira karena Allah telah menerima taubatmu, berkata nabi adam
alaihissalam, wahai jibril jika setelah taubat ini saya di perkenankan
bertanya, maka di manakah tempatku ?? maka Allah mewahyukan kepada nabi Adam
alaihissalam, wahai Adam, aku wariskan kepayahan dan keletihan, dan aku
wariskan kepada mereka TAUBAT, barangsiapa yang memanggilku maka akau
menjawabnya, sebagaimana aku menjawabmu, barangsiapa yang minta ampun kepadaku
maka aku tidak akan pelit dengan memberikan ampun kepadanya, sebab sesungguhnya
aku dekat dan dzat yang maha menerima. Wahai Adam.. aku bangkitkan orang
bertaubat dari dalam kuburnya dengan wajah berseri dan tertawa dan doa mereka
di kabulkan.
Hadist dan atsar yang menjelaskan
wajibnya taubat tidak terhitung, serta ijma’ ulama menetapkan itu semua yakni
wajibnya bertaubat. Maksudnya wajib sadar bahwa sebenarnya dosa-dosa itu adalah
membinasakan dan menjauhkan dari Allah swt, dan meyakini hal ini sebenarnya
masuk dalam lingkup keimanan, akan tetapi sayangnya telah di nodai oleh
kealpa’an dan kelupa’an. Dan maksud dari ilmu itu sendiri adalah menghilangkan
kelupa’an itu, apabila ia ingat dari kelupa’an-nya maka ia ia sadar dan tahu,
inilah ILMU. Dan para ahli dalam kalangan ulama’ tidak ada beda pendapat dalam
hal ini, yaitu wajib menghilangkan ke alpa’an dan kelupa’an sehingga ia sadar
kembali. Dan termasuk dari maksud dan maknanya adalah “ meninggalkan perbuatan
maksiat seketika itu juga serta keinginan yang kuat untuk tidak mengulangi
perbuatan itu kembali dan mencoba memerbaiki kelalaian yang pernah di lakukan,
dan itu tidak di ragukan lagi wajibnya. Menyesal dan bersedih dari perbuatan
yang pernah ia lakukan adalah wajib karena itu adalah inti dari ruh taubat,
maka akan sempurna penyucian diri.
MENYESAL BAGIAN DARI TAUBAT
Hujjatul islam Imam algozali
menyebutkan dalam sebuah kitab nya ihya’ ulumuddin katanya:
فالمتجرد للخير
ملك مقرب عند الملك الديان ، والمتجرد للشر شيطان ، والمتلافى للشر بالرجوع إلى
الخير بالحقيقة إنسان
“orang yang hanya melakukan
kebaikan tanpa ada kekurangan sedikitpun maka itu adalah malaikat, dan yang
hanya melakukan keburukan secara terus menerus tanpa henti itu adalah syaitan,
dan yang berusaha untuk memperbaiki kesalahan dengan kembali kepada kebaikan
maka itulah hakekat dari manusia “ sebab dalam tanah pembuatan manusia itu di
campuri oleh kotoran-kotoran yang di sertai oleh tabiat atau karakter, maka
setiap hamba sah saja apabila di nisbatkan kepada malaikat, atau kepada adam,
atau kepada syaitan. Dan Orang bertaubat telah menegakkan bukti keabsahan
nisbatnya kepada nabi adam dalam kapasitasnya sebagai manusia. Adapun orang
yang terus menerus melakukan kezaliman maka penisbatan dirinya tercatat kepada
syaitan. sedangkan keabsahan penisbatan kepada malaikat dengan senantiasa
berada dalam kebaikan yang murni tanpa ada cela dan cacat sedikitpun maka itu
keluar dari batas kemungkinan.
Sebab keburukan dan kebaikan itu telah di kelola dalam watak pembawa’an manusia dengan pengelola’an yang sempurna keduanya tak akan terbebas kecuali di bakar oleh salah satu dari dua unsur api. 1. api penyesalan 2. dengan api neraka jahanam. Membakar dengan api adalah merupakan suatu keharusan dalam membebaskan elemen manusia dari kejelekan dan keburukan syaitan. Dan anda di beri dua opsi dalam memilih dua api yang paling ringan, api penyesalan atau api neraka jahanam.
Bersegeralah memilih kepada yang paling ringan di antara dua opsi keburukan sebelum hamparan memilih di lipat gandakan, yang akhirnya menggiring kepada tempat keterpaksaan, yaitu ke surga atau ke neraka. manakala taubat mempunyai posisi sangat penting dalam agama maka posisi ini wajib di dahulukan didalam permula’an seperempat munajat dengan menjelaskan hakikat taubat, syarat-syarat taubat, sebab-sebab taubat, tanda-tanda taubat dan buah hasil dari taubat, serta penyakit yang dapat mencegah dari taubat, dan obat mudah menuju taubat. Dan itu akan di terangkan dengan menyebutkan empat rukun taubat sebagai berikut.
Sebab keburukan dan kebaikan itu telah di kelola dalam watak pembawa’an manusia dengan pengelola’an yang sempurna keduanya tak akan terbebas kecuali di bakar oleh salah satu dari dua unsur api. 1. api penyesalan 2. dengan api neraka jahanam. Membakar dengan api adalah merupakan suatu keharusan dalam membebaskan elemen manusia dari kejelekan dan keburukan syaitan. Dan anda di beri dua opsi dalam memilih dua api yang paling ringan, api penyesalan atau api neraka jahanam.
Bersegeralah memilih kepada yang paling ringan di antara dua opsi keburukan sebelum hamparan memilih di lipat gandakan, yang akhirnya menggiring kepada tempat keterpaksaan, yaitu ke surga atau ke neraka. manakala taubat mempunyai posisi sangat penting dalam agama maka posisi ini wajib di dahulukan didalam permula’an seperempat munajat dengan menjelaskan hakikat taubat, syarat-syarat taubat, sebab-sebab taubat, tanda-tanda taubat dan buah hasil dari taubat, serta penyakit yang dapat mencegah dari taubat, dan obat mudah menuju taubat. Dan itu akan di terangkan dengan menyebutkan empat rukun taubat sebagai berikut.
1. Rukun pertama : inti taubat,
menjelaskan batas-batas hakekatnya, bahwa sesungguhnya taubat itu wajib dengan
segera, dan wajib di lakukan oleh siapa saja dalam setiap situasi dan kondisi.
Sebab apabila taubatnya benar maka ia di terima.
2. Rukun kedua : dari apa taubat
itu di lakukan, yaitu dari dosa-dosa, menjelaskan pembagian-pembagian dosa yang
terbagi ke dalam dosa kecil dan dosa besar serta dosa yang berkaitan dengan
manusia dan dosa yang berhubungan dengan hak Allah swt. menjelaskan bagaimana
cara membagi tingkatan-tingkatan terhadap kebaikan dan kesalahan serta
menjelaskan sebab-sebab yang membuat dosa kecil menjadi dosa besar
.
.
3. Rukun ketiga : menjelaskan
syarat-syarat taubat dan juga senantiasa berada dalam taubat, bagaimana cara
memperbaiki kezaliman yang telah lampau, bagaimana cara menghapus dosa-dosa.
menjelaskan kompertemen orang-orang yang bertaubat dan senantiasa menetapi
dalam taubat.
4. Rukun ke empat : sebab yang
membangkitkan untuk taubat, bagaimana cara mengobati melepaskan keterikatan
orang pendosa yang melakukan dosa secara terus menerus.
INTI HAKEKAT DAN BATAS-BATASAN
TAUBAT
Taubat adalah ibarat dari arti
yang tersusun dari tiga untaian . yaitu tersusun dari ILMU, KEADA’AN, dan
PERBUATAN. Ilmu adalah yang pertama kemudian di susul oleh yang kedua yaitu
keadaan, dan perbuatan adalah yang ketiga. Yang pertama mengharuskan kepada
yang kedua, dan yang kedua mengharuskan kepada yang ketiga, keharusan yang
menuntut kepada mengikuti peraturan-peraturan Allah dalam kerajaan-nya yang
agung (malakut).
Ilmu: adalah mengetahui besar bahaya dosa-dosa yang merupakan penghalang antara hamba dengan semua orang yang ia cintai. Ketika ia tahu bahwa dosa adalah penghalang antaranya dengan orang yang ia cintai oleh pengetahuan yang sebenar serta dengan keyakinan yang menguasai hatinya maka akan timbul rasa sakit didalam hati di sebabkan oleh kehilangan orang yang ia cintai itu, sebab manakala hati merasa kehilangan orang yang di cintainya, maka ia merasa sangat sakit. apabila orang yang ia cintai itu hilang di sebabkan oleh perbuatan nya maka ia akan merasa sangat sedih atas perbuatannya itu. Dan ini dinamakan sebagai MENYESAL.
Apabila rasa sakit itu sangat kuat dan menguasai hati hingga ia membangkitkan kepada situasai yang lain maka ini di namakan sebagai kemauan dan keinginan untuk melakukan perbuatan yang berkaitan dengan masa sekarang, masa lampau dan masa yang akan datang. Adapun yang behubungan dengan masa sekarang.
Maka dengan meninggalkan perbuatan dosa yang sedang ia lakukan , dan yang berhubungan dengan masa yang akan datang, adalah dengan berniat secara bersungguh-sungguh untuk tidak melakukan dosa lagi yang menyebabkan hilangnya orang yang Ia cintai sampai pada akhir hidupnya. Dan yang berhubungan dengan masa lampau adalah dengan memperbaiki kesalahan dengan menggantinya atau mengqadha’ apabila ia bisa untuk di ganti.
Ilmu: adalah mengetahui besar bahaya dosa-dosa yang merupakan penghalang antara hamba dengan semua orang yang ia cintai. Ketika ia tahu bahwa dosa adalah penghalang antaranya dengan orang yang ia cintai oleh pengetahuan yang sebenar serta dengan keyakinan yang menguasai hatinya maka akan timbul rasa sakit didalam hati di sebabkan oleh kehilangan orang yang ia cintai itu, sebab manakala hati merasa kehilangan orang yang di cintainya, maka ia merasa sangat sakit. apabila orang yang ia cintai itu hilang di sebabkan oleh perbuatan nya maka ia akan merasa sangat sedih atas perbuatannya itu. Dan ini dinamakan sebagai MENYESAL.
Apabila rasa sakit itu sangat kuat dan menguasai hati hingga ia membangkitkan kepada situasai yang lain maka ini di namakan sebagai kemauan dan keinginan untuk melakukan perbuatan yang berkaitan dengan masa sekarang, masa lampau dan masa yang akan datang. Adapun yang behubungan dengan masa sekarang.
Maka dengan meninggalkan perbuatan dosa yang sedang ia lakukan , dan yang berhubungan dengan masa yang akan datang, adalah dengan berniat secara bersungguh-sungguh untuk tidak melakukan dosa lagi yang menyebabkan hilangnya orang yang Ia cintai sampai pada akhir hidupnya. Dan yang berhubungan dengan masa lampau adalah dengan memperbaiki kesalahan dengan menggantinya atau mengqadha’ apabila ia bisa untuk di ganti.
Ilmu adalah yang paling utama
sebab ia sumber dari segala kebaikan, yang saya maksud dengan ilmu disini
adalah “ IMAN dan YAQIN” . IMAN adalah ibarat dari mempercayai bahwa
sesungguhnya dosa-dosa itu adalah racun yang mematikan, sedang YAQIN adalah
ibarat dari memperkuat kepercaya’an itu serta menguasainya kedalam hati dan
menafikan keraguan dari hati. sehingga cahaya-cahaya iman ini berbuah ketika
rasa penyesalan muncul di dalam hati. Dan hati menjadi sakit manakala ia
melihat bahwa terbitnya cahaya iman menjadi terhalang dari orang yang ia
cintai. seperti ia terhalang oleh sinar matahari sedang ia berada didalam
kegelapan, kemudian cahaya matahari itu bersinar kembali oleh tersingkapnya
awan atau terbukanya penghalang sehingga ia dapat melihat orang yang ia cintai
kembali. sedang ia-nya berada di tepi kehancuran. Maka berkobarlah api cinta
yang membara didalam hatinya. Dan api cinta ini yang membangkitkan kemauan untuk
bangun memperbaiki kembali.
Kemudian, ilmu, menyesal, dan
kemauan yang berhubungan dengan meninggalkan kesalahan pada masa sekarang dan
pada masa yang akan datang serta memperbaiki kesalahan yang telah lalu untuk
mencapai keberhasilan adalah mempunyai tiga makna secara berurutan, dinamakan
taubat apabila berkumpul ketiga-tiganya, taubat lebih banyak di gunakan atas
makna MENYESAL. Sedangkan ilmu di jadikan seperti terdahulu dan yang akan
datang, sedangkan meninggalkan perbuatan maksiat adalah hasil buahnya, dan
pengekor di kemudian hari. Dengan ibarat ini bersabda nabi Muhammad saw. الندم
التوبة : menyesal itu adalah taubat,karena menyesal itu tak akan lepas dari
ilmu yang mewajibkan dan membuahkan hasilnya .
KEADILAN TUHAN DALAM MENERIMA TAUBAT
Maha besar Allah dengan segala kasih sayangnya . maha besar Allah yang
tiada bosan-bosan menerima taubat seorang hamba, kendati berulangkali melakukan
perbuatan dosa namun ia tak peduli tetap mau memaafkan dan mengampuni hambanya
manakala ia kembali bertaubat lagi. Pada zaman bani Israel dahulu ada seorang
lelaki yang berlaku zalim, sampai para penduduk sekitar tak mampu menentang
kezaliman yang ia perbuat. hingga sampailah sebuah pengaduan kepada Nabi Musa
Alaihissalam tentang perilaku dan perbuatan lelaki zalim tersebut. Nabi musa
berdoa kepada Allah untuk meminta sebuah petunjuk, maka Allah memberinya
petunjuk dan memerintahkan agar lelaki itu di asingkan dan di buang di sebuah
tempat yang sangat asing dan jauh dari keramaian manusia, sehingga hiduplah ia
dalam keadaan terkucil dan terasing jauh dari keluarga, isteri dan anaknya.
Saat ia merasa seorang diri, merasa hidup dengan kehampaan dan kekosongan, terasing tak ada satupun manusia berada di dekatnya dan jatuh dalam keadaan sakit, perlahan bibirnya bergerak bermunajat dan menyeru kepada Allah, wahai tuhan, andaikan isteriku berada disisiku saat ini, tentu ia akan menangis dan merawatku dengan kelembutan, andaikan ibuku ada di sisiku tentu ia akan mengela dan megusap keringat yang mengalir di dahiku, andaikan anak-anakku berada di sisiku tentu mereka akan meratap dan menangis sambil memapahku berjalan, namun wahai Tuhan.. sekarang mereka tidak ada lagi di sisiku, aku hidup terasing, hanya engkau Tuhanku dan Engkau tumpuhan hidupku, hanya engkau yang aku harapkan untuk berbelas kasihan kepadaku, hanya engkau yang aku harapkan pengampunan dan rahmatmu, maka ampunilah hamba ya Tuhan, dan matikan hamba dalam ridhomu. Tak lama kemudian lelaki itu menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Lelaki itu mati meninggal, tak ada satu orangpun yang memandikan dan mengkafani mayat lelaki itu, Allah memerintahkan kepada Nabi Musa, wahai Musa pergilah ke tempat ini di tempat itu ada seorang hamba termasuk dari wali-wali Allah meninggal tak ada yang memandikan dan mengkafani, mandikanlah ia, kafani dan kuburkan. Begegas nabi musa pergi ke tempat itu, setelah sampai ia menemukan mayat seorang lelaki yang di kelilingi oleh para malaikat. Ketika Nabi Musa mengenali wajah lelaki tersebut ia berseru kepada Allah, wahai tuhanku, bukankah lelaki ini yang dulu Engkau perintahkan untuk di buang dan di asingkan karena kezaliman yang ia perbuat tiada terkira ?? maka Allah berfirman, wahai musa sesungguhnya ia telah BERTAUBAT dan taubat seorang hamba dari kesalahan nya sama seperti orang yang tiada menanggung dosa. Rahasia Tuhan tak ada yang bisa menerka dan mengetahui.
Saat ia merasa seorang diri, merasa hidup dengan kehampaan dan kekosongan, terasing tak ada satupun manusia berada di dekatnya dan jatuh dalam keadaan sakit, perlahan bibirnya bergerak bermunajat dan menyeru kepada Allah, wahai tuhan, andaikan isteriku berada disisiku saat ini, tentu ia akan menangis dan merawatku dengan kelembutan, andaikan ibuku ada di sisiku tentu ia akan mengela dan megusap keringat yang mengalir di dahiku, andaikan anak-anakku berada di sisiku tentu mereka akan meratap dan menangis sambil memapahku berjalan, namun wahai Tuhan.. sekarang mereka tidak ada lagi di sisiku, aku hidup terasing, hanya engkau Tuhanku dan Engkau tumpuhan hidupku, hanya engkau yang aku harapkan untuk berbelas kasihan kepadaku, hanya engkau yang aku harapkan pengampunan dan rahmatmu, maka ampunilah hamba ya Tuhan, dan matikan hamba dalam ridhomu. Tak lama kemudian lelaki itu menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Lelaki itu mati meninggal, tak ada satu orangpun yang memandikan dan mengkafani mayat lelaki itu, Allah memerintahkan kepada Nabi Musa, wahai Musa pergilah ke tempat ini di tempat itu ada seorang hamba termasuk dari wali-wali Allah meninggal tak ada yang memandikan dan mengkafani, mandikanlah ia, kafani dan kuburkan. Begegas nabi musa pergi ke tempat itu, setelah sampai ia menemukan mayat seorang lelaki yang di kelilingi oleh para malaikat. Ketika Nabi Musa mengenali wajah lelaki tersebut ia berseru kepada Allah, wahai tuhanku, bukankah lelaki ini yang dulu Engkau perintahkan untuk di buang dan di asingkan karena kezaliman yang ia perbuat tiada terkira ?? maka Allah berfirman, wahai musa sesungguhnya ia telah BERTAUBAT dan taubat seorang hamba dari kesalahan nya sama seperti orang yang tiada menanggung dosa. Rahasia Tuhan tak ada yang bisa menerka dan mengetahui.
Di kisahkan pada zaman bani Israel, ada seorang atheis yang tidak percaya
tentang keadilan dan kekuasaan Allah, suatu ketika ia istirahat di bawah pohon
beringin yang rindang untuk menghindari sengatnya panas matahari, saat ia
sedang menikmati angin sepoi-sepoi di bawah pohon beringin, tak sengaja ia
memerhatikan daun dan buah pohon beringin, ia bergumam dalam hati, memang benar
tuhan itu sebenarnya tidak Adil, pohon beringin yang akar pohonya besar dan
kuat serta daun nya sangat lebat dan rindang ini namun buahnya kecil,
seharusnya jika akar pohonnya besar dan kuat serta daun nya lebat dan rindang,
tentu buahnya juga besar-besar . namun kenyataan nya malah kebalikan nya.
Sementara di sana ada pohon kelapa yang daun nya kecil-kecil dan jarang-jarang
tapi buahnya besar-besar, seharusnya buah pohon kelapa itu kecil mengingat daun
nya juga kecil. Sejurus kemudian ia terlelap tertidur, pada saat ia asik tidur,
buah beringin jatuh persis mengenai batang hidungnya.
Tak ayal lagi ia tersentak kaget bangun, saat rasa kagetnya belum hilang, akalnya mulai berfikir. Dan bergumam, seandainya buah beringin itu besar-besar sebesar buah kelapa, tentu batang hidung saya akan amblas masuk kedalam. Mungkin disini letak mengapa Allah menjadikan buah pohon beringin kecil-kecil, karena pohon beringin yang daun nya lebat dan rindang banyak di gunakan oleh orang-orang yang berada dalam perjalanan untuk di jadikan sebagai tempat beristirahat, sementara pohon kelapa tak ada orang yang menjadikan sebagai tempat peristirahatan. Belum habis ia berfikir tiba-tiba ia terlelap tertidur lagi.
Dalam tidur nya ia bermimpi berjumpa dengan salah satu utusan tuhan dari langit, utusan tuhan itu berkata: wahai fulan, jika engkau ingin lebih dalam lagi mengetahui rahasia keadilan tuhan maka pergilah ke puncak gunung itu, di sana engkau akan menjumpai seorang abid yang beribadah selama 3 tahun tiada henti. Kabarkan kepadanya bahwa dia adalah bagian dari penduduk api neraka. Setelah kamu berjumpa dengan orang itu, maka bergegaslah kamu ke sebuah hutan ini, di sana engkau akan menjumpai seorang perampok ia menyamun selama 3 tahun, kabarkan kepadanya bahwa ia bagian dari penduduk surga. Tersentak ia kaget bangun dari mimpinya, dengan rasa heran ia berkata, jika mimpi itu benar adanya, maka saya harus protes kepada tuhan, karena ketidak adilan yang tuhan perlihatkan kepada saya, saya akui masalah buah pohon beringin dan buah pohon kelapa keadilanya sudah terjawab dan saya rasakan keadilan nya oleh batang hidung saya, namun mimpi itu sangat tidak masuk akal, namun kendati demikian masih penuh dengan misteri yang membuat penasaran untuk di singkap.
Dengan rasa penasaran yang sangat ia bergegas pergi ke sebuah gunung sesuai dengan petunjuk dalam mimpinya itu. Benar saja ia menjumpai seorang abid yang sedang sujud, selama ia menunggu si abid tersebut belum mengangkat kepala dari sujudnya, sehingga ia menegur dan memberinya salam, mendengar suara orang menegur si abid mengangkat kepalanya dari sujud dan menyempurnakan solatnya setelah itu baru ia menghampiri orang yang datang, seraya ia berkata : ada apakah gerangan sehingga engkau mengangguku yang sedang sujud kepada tuhan ku ?? tidakkah engkau ketahui bahwa saya sedang sujud memuji tuhan ku ?? di kaun ini tak akan pernah engkau jumpai seseorang beribadah kepada tuhan nya secara terus menerus melebihi dari ibadahku. Karena saya beribadah di tempat yang sunyi ini selama 3 tahun. Tentu saya lebih baik dan lebih di terima oleh tuhan daripada orang-orang yang ada di kampung sana. Demikian tutur si abid tersebut sebelum si ethais bertanya.
Tak ayal lagi ia tersentak kaget bangun, saat rasa kagetnya belum hilang, akalnya mulai berfikir. Dan bergumam, seandainya buah beringin itu besar-besar sebesar buah kelapa, tentu batang hidung saya akan amblas masuk kedalam. Mungkin disini letak mengapa Allah menjadikan buah pohon beringin kecil-kecil, karena pohon beringin yang daun nya lebat dan rindang banyak di gunakan oleh orang-orang yang berada dalam perjalanan untuk di jadikan sebagai tempat beristirahat, sementara pohon kelapa tak ada orang yang menjadikan sebagai tempat peristirahatan. Belum habis ia berfikir tiba-tiba ia terlelap tertidur lagi.
Dalam tidur nya ia bermimpi berjumpa dengan salah satu utusan tuhan dari langit, utusan tuhan itu berkata: wahai fulan, jika engkau ingin lebih dalam lagi mengetahui rahasia keadilan tuhan maka pergilah ke puncak gunung itu, di sana engkau akan menjumpai seorang abid yang beribadah selama 3 tahun tiada henti. Kabarkan kepadanya bahwa dia adalah bagian dari penduduk api neraka. Setelah kamu berjumpa dengan orang itu, maka bergegaslah kamu ke sebuah hutan ini, di sana engkau akan menjumpai seorang perampok ia menyamun selama 3 tahun, kabarkan kepadanya bahwa ia bagian dari penduduk surga. Tersentak ia kaget bangun dari mimpinya, dengan rasa heran ia berkata, jika mimpi itu benar adanya, maka saya harus protes kepada tuhan, karena ketidak adilan yang tuhan perlihatkan kepada saya, saya akui masalah buah pohon beringin dan buah pohon kelapa keadilanya sudah terjawab dan saya rasakan keadilan nya oleh batang hidung saya, namun mimpi itu sangat tidak masuk akal, namun kendati demikian masih penuh dengan misteri yang membuat penasaran untuk di singkap.
Dengan rasa penasaran yang sangat ia bergegas pergi ke sebuah gunung sesuai dengan petunjuk dalam mimpinya itu. Benar saja ia menjumpai seorang abid yang sedang sujud, selama ia menunggu si abid tersebut belum mengangkat kepala dari sujudnya, sehingga ia menegur dan memberinya salam, mendengar suara orang menegur si abid mengangkat kepalanya dari sujud dan menyempurnakan solatnya setelah itu baru ia menghampiri orang yang datang, seraya ia berkata : ada apakah gerangan sehingga engkau mengangguku yang sedang sujud kepada tuhan ku ?? tidakkah engkau ketahui bahwa saya sedang sujud memuji tuhan ku ?? di kaun ini tak akan pernah engkau jumpai seseorang beribadah kepada tuhan nya secara terus menerus melebihi dari ibadahku. Karena saya beribadah di tempat yang sunyi ini selama 3 tahun. Tentu saya lebih baik dan lebih di terima oleh tuhan daripada orang-orang yang ada di kampung sana. Demikian tutur si abid tersebut sebelum si ethais bertanya.
Mendengar penuturan si abid yang panjang lebar sebelum ia bertanya apa-apa.
Ia berdecak kagum sambil ia berkata : “ wahai abid, sesungguhnya aku dalam
pencarian menemukan keadilan tuhan, dalam mimpiku seorang utusan tuhan datang
menemuiku dan memberi kabar bahwa sesungguhnya engkau adalah penghuni penduduk
neraka. Benarkah itu ?? mendengar penuturan si etheis tersebut sepontan ia
marah dan murka, seraya berteriak. Wahai tuhan ?? beginikah balasan mu setelah
aku menyembahmu selama 3 tahun ?? sungguh engkau tuhan yang keji. Mulai saat
ini saya tak akan sudi menyembahmu lagi karena engkau adalah tuhan yang tak
tahu balas budi setelah di sembah 3 tahun, seraya ia pergi dan berlalu.
Mendengar penuturan murka si abid tersebut kepada tuhan nya, si ethais
tersentak kaget dan terheran-heran. Dari sini ia menyadari tentang
rahasia-rahasia keadilan tuhan, benar dan adil jika tuhan memasukkan si abid
terebut kedalam api neraka. Karena ia sudah menjadi seorang yang murtad. Tak
lama kemudia ia menjumpai si abid tersebut tewas meninggal karena tergelincir
dari gunung dan jatuh kedasar jurang. Beginilah nasib dari seorng abid yang
merasa dirinya lebih baik dan lebih unggul dari orang lain karena ibadahnya,
dan ia mati dalam keadaan su’ul khotimah, wal iyadzu billah. Selanjutnya ia
meneruskan perjalanan menuju hutan sesuai petunjuk dalam mimpinya itu.
Di tengah hutan ia menjumpai rombongan orang yang sedang di rampok. Bergegas ia menghampiri kejadian perampokan itu. Semua orang menyerahkan harta bendanya tak terkecuali, emas, perak, kuda, dan bahan bekal lain nya yang di bawa oleh rombongan itu tanpa bisa berbuat apa-apa. Setelah semuanya terjadi maka tinggallah ia seorang diri terpaku menyaksikan perampokan itu. Ketua perampok datang menghampiri seraya menyentak: “serahkan harta bendamu atau kamu akan pulang tanpa tangan dan kaki “si etheispun tersadar dari keterpakuan nya. Dan ia menjawab “ sesungguhnya saya tidak membawa bekal dan harta apapun. Tapi saya membawa kabar gembira. Kabar apakah yang engkau bawa wahai miskin?? Sentak si ketua perampok.
Sesungguhnya saya dalam pencarian untuk menemukan keadilan tuhan, sampai datang kepadaku sebuah mimpi yang membuatku terheran-heran sampai saat ini. Dalam mimpi itu datang seorang yang mengaku sebagai utusan tuhan dari langit. Dan ia memberikan kabar untuk di sampaikan kepadamu. “Kabar apakah itu” ?? Tanya si perampok dengan penuh penasaran. Bahwa ia mengabarkan sesungguhnya engkau adalah penghuni penduduk surga . demi mendengar itu si perampok menggigil dan pedang jatuh dari tangan nya. Benarkah apa yang telah engkau kabarkan ???
Tanya si perampok memastikan. Lalu ia tersungkur jatuh dengan anggota tubuh yang bergetar hebat, hingga dahinya menyentuh tanah, seraya ia berseru.. wahai tuhan ku.
Di tengah hutan ia menjumpai rombongan orang yang sedang di rampok. Bergegas ia menghampiri kejadian perampokan itu. Semua orang menyerahkan harta bendanya tak terkecuali, emas, perak, kuda, dan bahan bekal lain nya yang di bawa oleh rombongan itu tanpa bisa berbuat apa-apa. Setelah semuanya terjadi maka tinggallah ia seorang diri terpaku menyaksikan perampokan itu. Ketua perampok datang menghampiri seraya menyentak: “serahkan harta bendamu atau kamu akan pulang tanpa tangan dan kaki “si etheispun tersadar dari keterpakuan nya. Dan ia menjawab “ sesungguhnya saya tidak membawa bekal dan harta apapun. Tapi saya membawa kabar gembira. Kabar apakah yang engkau bawa wahai miskin?? Sentak si ketua perampok.
Sesungguhnya saya dalam pencarian untuk menemukan keadilan tuhan, sampai datang kepadaku sebuah mimpi yang membuatku terheran-heran sampai saat ini. Dalam mimpi itu datang seorang yang mengaku sebagai utusan tuhan dari langit. Dan ia memberikan kabar untuk di sampaikan kepadamu. “Kabar apakah itu” ?? Tanya si perampok dengan penuh penasaran. Bahwa ia mengabarkan sesungguhnya engkau adalah penghuni penduduk surga . demi mendengar itu si perampok menggigil dan pedang jatuh dari tangan nya. Benarkah apa yang telah engkau kabarkan ???
Tanya si perampok memastikan. Lalu ia tersungkur jatuh dengan anggota tubuh yang bergetar hebat, hingga dahinya menyentuh tanah, seraya ia berseru.. wahai tuhan ku.
Sedemikian besarkah keagungan kasih mu sehingga mau memasukkan seorang
perampok yang menyamun selama 3 tahun kedalam surgamu ?? sedemikian besarkah
pengampunan mu terhadap diri yang nista ini yang penuh dengan noda dan dosa??
wahai tuhan ku sungguh diri ini sangat hina di hadapan mu, saya malu kepadamu
lantaran perbuatan hamba yang najis dan kotor. Hati ini sangat terharu
mendengar kabar dari seorang lalaki yang ethais yang tidak percaya keberadaan
dan keadilanmu. Ya Allah saya bersimpuh di hadapan mu dengan segala pengakuan
dosa yang pernah hamba perbuat. Saya sujud di hadapan mu demi untuk memperoleh
ampunan magfirahmu yang agung. Mulai saat ini saya bertaubat kepadamu dan
berjanji tak akan mengulangi perbuatan kotorku lagi, serta hamba akan
kembalikan semua harta yang bukan milik hamba. Ampuni hamba wahai tuhan ku.
Melihat apa yang telah di lakukan oleh perampok itu si etheis berdecak kagum
hingga hatinyapun ikut bergetar, sampai ia melihat seorang perampok sujud
kembali di hadapan tuhan nya dengan air mata darah saking dari besarnya
penyesalan yang ada dalam dirinya.
Subhanallah… ternyata Allah itu maha adil dan maha bijak, rahasia-rahasia keadilan tuhan itu sulit di tangkap oleh nalar dan pengetahuan manusia , sehingga tersingkaplah rahasia di balik kekuasaan dan keadilan Allah. perlahan dan lirih bibir lelaki Atheis itu bergerak dan bergetar seraya berucap. MAHA ADIL ENGKAU YA TUHAN MULAI DETIK INI SAYA BERIMAN KEPADAMU dan saya beriman terhadap keadilan mu mulai dari buah pohon beringin sampai kepada perampok yang BERTAUBAT. Maha besar engkau dan maha adil engkau.
Subhanallah… ternyata Allah itu maha adil dan maha bijak, rahasia-rahasia keadilan tuhan itu sulit di tangkap oleh nalar dan pengetahuan manusia , sehingga tersingkaplah rahasia di balik kekuasaan dan keadilan Allah. perlahan dan lirih bibir lelaki Atheis itu bergerak dan bergetar seraya berucap. MAHA ADIL ENGKAU YA TUHAN MULAI DETIK INI SAYA BERIMAN KEPADAMU dan saya beriman terhadap keadilan mu mulai dari buah pohon beringin sampai kepada perampok yang BERTAUBAT. Maha besar engkau dan maha adil engkau.
HAMBA YANG TERNODA
Allah maha bijak, ia yang
menciptakan perbuatan dan juga menciptakan balasan, makna yang tekandung di
balik, ya arhamar-rohimin sangat luas, apabila di bahas tak akan cukup pena di
tumpahkan. Sebab sifat ampunan tuhan lebih luas dari sifat murkanya, sifat
belas kasih tuhan lebih besar dari sifat marahnya. Sebab itu al-qur’an berbicara“
إن الله غفور
الرحيم
“ artinya sesungguhnya Allah itu
maha pengampun lagi maha belas kasih.
Al-qur’an banyak mengatakan
Al-qur’an banyak mengatakan
“إن الله رؤوف
الرحيم “
artinya : sesungguhnya Allah itu
maha bijak dan maha belas kasih.
Aku bukan seorang yang suci, dosa-dosaku terlampau banyak, noda dan kotoran menempel di hati dan perbuatanku, kendati demikian tak ingin diriku menjadi seorang munafik, walau lebel fasik bersandang di pundakku, tapi diri ini masih mempunyai keinginan untuk menghapus lebel fasik itu dari dahi dan pundakku ??
Sebuah pertanyaan yang perlu di jawab secara detail dan proposional, akankah orang fasik berubah menjadi hamba suci ?? bisakah belatung berubah menjadi kupu-kupu ?? dalam hukum akal pasti itu mustahil terjadi, namun hukum tuhan melintasi akal manusia, terkadang sesuatu yang tidak dapat di terima oleh nalar dan akal itu bisa terjadi jika kita sandarkan kepada kodrat dan keinginan tuhan. Aku yakin dan percaya, perubahan itu pasti bisa terwujud, manakala keinginan sangat kuat di imbangi oleh usaha dan kerja keras . Allah menegaskan :
Aku bukan seorang yang suci, dosa-dosaku terlampau banyak, noda dan kotoran menempel di hati dan perbuatanku, kendati demikian tak ingin diriku menjadi seorang munafik, walau lebel fasik bersandang di pundakku, tapi diri ini masih mempunyai keinginan untuk menghapus lebel fasik itu dari dahi dan pundakku ??
Sebuah pertanyaan yang perlu di jawab secara detail dan proposional, akankah orang fasik berubah menjadi hamba suci ?? bisakah belatung berubah menjadi kupu-kupu ?? dalam hukum akal pasti itu mustahil terjadi, namun hukum tuhan melintasi akal manusia, terkadang sesuatu yang tidak dapat di terima oleh nalar dan akal itu bisa terjadi jika kita sandarkan kepada kodrat dan keinginan tuhan. Aku yakin dan percaya, perubahan itu pasti bisa terwujud, manakala keinginan sangat kuat di imbangi oleh usaha dan kerja keras . Allah menegaskan :
إن الله لا
يغيرما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم
“ sesungguhnya Allah tak akan
merubah nasib suatu kaum sampai mereka merubahnya sendiri .
Sebuah ungkapan prinsip arab menyatakan :من جد وجد ” artinya siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasilnya. Siapa yang ingin berubah pasti akan menghasilkan nasib yang baik, manusia kotor dapat berubah menjadi manusia suci, penjahat bisa berubah menjadi polisi, preman bisa berubah menjadi kyai. Itulah yang aku harapkan. Namun jangan lupa, manusia suci juga bisa berubah menjadi manusia kotor, polisi juga bisa berubah menjadi penjahat, dan kyai juga bisa berubah menjadi preman apabila nafsu mereka di kuasa oleh jerat dan jebakan iblis, sebab akhir dari hidup manusia siapa yang bisa menebak dan mengetahui, karena semua itu merupakan bagian dari rahasia-rahasia Tuhan.
Dari sini agama mengajarkan kepada kita untuk selalu berbaik sangka terhadap sesama, sifat Tawadhu’ dengan tidak merendahkan dan tidak meremehkan orang lain serta tidak merasa dirinya lebih baik dan lebih sempurna dari orang lain adalah bagian dari yang di ajarkan oleh agama. Dari uraian di atas diriku yang kotor dan hina serta penuh dengan noda lagi nista mempunyai harapan perubahan itu terjadi, masih ada jalan dan pintu taubat, selama kita masih mau kembali kedalam jalan kebaikan dan kebajikan, ketika aku berada di rumah abangku, aku merenung dan berfikir terhadap fenomina yang aku alami, sejurus kemudian kumelihat rak yang di penuhi oleh kitab-kitab, aku tebarkan pandanganku menulusuri kitab-kitab yang ada, dan terakhir pandanganku terhenti pada sebuah kitab karangan Imam besar Abad 800-an yaitu Ihya’ Ulumuddin penyusun Abu Hamid Al-ghazali aku ambil kitab itu keluar dari rak laci, perlahan aku buka lembar perlembar, dan aku buka pada bagian daftar isi yang tertera di bagian belakang kitab itu, pandanganku tertuju kepada sebuah fasal BAB TAUBAT, sejurus aku baca perlahan dengan khidmat dengan penuh perenungan. Di sana aku menjumpai sebuah hadist yang sangat indah dan sarat dengan makna kehidupan yang dapat mengangkat manusia nista menjadi manusia terhormat, orang ternoda dapat di angkat menjadi orang mulya, sungguh sangat indah, dan mampu membuat spirit baru bagi kehidupanku yang aku rasa buram dan kelam. Kira-kira maksud dari Hadist itu berbunyi :
Sebuah ungkapan prinsip arab menyatakan :من جد وجد ” artinya siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasilnya. Siapa yang ingin berubah pasti akan menghasilkan nasib yang baik, manusia kotor dapat berubah menjadi manusia suci, penjahat bisa berubah menjadi polisi, preman bisa berubah menjadi kyai. Itulah yang aku harapkan. Namun jangan lupa, manusia suci juga bisa berubah menjadi manusia kotor, polisi juga bisa berubah menjadi penjahat, dan kyai juga bisa berubah menjadi preman apabila nafsu mereka di kuasa oleh jerat dan jebakan iblis, sebab akhir dari hidup manusia siapa yang bisa menebak dan mengetahui, karena semua itu merupakan bagian dari rahasia-rahasia Tuhan.
Dari sini agama mengajarkan kepada kita untuk selalu berbaik sangka terhadap sesama, sifat Tawadhu’ dengan tidak merendahkan dan tidak meremehkan orang lain serta tidak merasa dirinya lebih baik dan lebih sempurna dari orang lain adalah bagian dari yang di ajarkan oleh agama. Dari uraian di atas diriku yang kotor dan hina serta penuh dengan noda lagi nista mempunyai harapan perubahan itu terjadi, masih ada jalan dan pintu taubat, selama kita masih mau kembali kedalam jalan kebaikan dan kebajikan, ketika aku berada di rumah abangku, aku merenung dan berfikir terhadap fenomina yang aku alami, sejurus kemudian kumelihat rak yang di penuhi oleh kitab-kitab, aku tebarkan pandanganku menulusuri kitab-kitab yang ada, dan terakhir pandanganku terhenti pada sebuah kitab karangan Imam besar Abad 800-an yaitu Ihya’ Ulumuddin penyusun Abu Hamid Al-ghazali aku ambil kitab itu keluar dari rak laci, perlahan aku buka lembar perlembar, dan aku buka pada bagian daftar isi yang tertera di bagian belakang kitab itu, pandanganku tertuju kepada sebuah fasal BAB TAUBAT, sejurus aku baca perlahan dengan khidmat dengan penuh perenungan. Di sana aku menjumpai sebuah hadist yang sangat indah dan sarat dengan makna kehidupan yang dapat mengangkat manusia nista menjadi manusia terhormat, orang ternoda dapat di angkat menjadi orang mulya, sungguh sangat indah, dan mampu membuat spirit baru bagi kehidupanku yang aku rasa buram dan kelam. Kira-kira maksud dari Hadist itu berbunyi :
“Sesungguhnya Allah lebih senang
daripada seorang lelaki yang kehilangan bekalnya, manakala ia berada dalam
perjalanan dan hendak beristirahat tidur, tahu-tahu bekal bawaan-nya raip,
sehingga ia mencari kesana kemari namun tidak menjumpainya, saat ia berputus
asa dan tak ada harapan lagi untuk menemukanya ia hendak tidur lagi kembali ke
tempat istirahat tadi sampai ia mati. Namun tiba-tiba ketika ia terbangun bekal
bawa’anya sudah ada lagi di dekatnya. Bagaimanakah perasaan orang ini..?? tentu
sangat senang tiada terkira, maka Allah lebih senang dari orang ini terhadap
hambanya yang kembali BERTAUBAT.
Subhanallah … Luar biasa.. sangat luar biasa… sungguh indah maksud dan isi yang terkandung dalam hadist ini.
Subhanallah … Luar biasa.. sangat luar biasa… sungguh indah maksud dan isi yang terkandung dalam hadist ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar