Laki-laki
dan perempuan memiliki perbedaan sekaligus persamaan. Dalam diri
laki-laki ada kadar sifat-sifat perempuan.
Sebaliknya pada diri
perempuan ada kadar sifat-sifat lelaki. Sifat-sifat lawan jenisnya itu
akan muncul lebih besar seiring dengan kadar hormon yang bekerja pada
dirinya. Jika ada lelaki disuntik hormon perempuan, maka ia akan
bertingkah ke arah perempuan. Sebaliknya, jika seorang perempuan
disuntik hormon lelaki, ia pun bakal bertingkah seperti lelaki. Kenapa
bisa demikian?
Jawabnya adalah: karena laki-laki dan perempuan
itu sebenarnya berasal dari diri yang satu. Cikal bakal yang sama. Yaitu
Stem Sel. Inilah sebuah body yang terbentuk sesaat setelah sel telur
dibuahi oleh sperma.
Hanya dalam waktu beberapa jam, kedua sel
dari bapak dan ibu itu bergabung dan melebur menjadi sel tunggal. Separo
sifat-sifat bapak melebur dengan separo dari sifat-sifat ibu. Dan
kemudian berkembang menjadi bayi berkelamin berbeda, dalam pengaruh
hormon sebagaimana telah kita bahas di bagian sebelum ini. Lebih detil
akan kita bahas dalam diskusi lain tentang proses penciptaan manusia di
dalam rahim.
Berikut ini adalah salah satu ayat yang bercerita
bahwa laki-laki dan perempuan itu sebenarnya berasal dari satu diri,
yang berkembang biak.
QS. An Nisaa' (4): 1
Hai sekalian
manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan pasangannya; dan
daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan
yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu
saling meminta (tolong) satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Karena
berasal dari diri yang satu, maka struktur dasar antara manusia
laki-laki dan manusia perempuan sebenarnya adalah sama. Mereka sama-sama
memiliki otak. Namun otak ini menjadi agak berbeda setelah berkembang
dalam pengaruh hormon yang berbeda.
Mereka juga sama-sama
memiliki sistem seks, akan tetapi lantas membentuk tampilan yang tidak
sama karena pengaruh hormon yang berbeda. Payudara laki-laki tidak
berkembang, sedangkan pada wanita berkembang, nnisalnya. Pada perempuan
terbentuk vagina, rahim dan indung telur, sementara pada lelaki
terbentuk penis dan testis. Postur lelaki lebih kekar, berotot, dan
pinggulnya relatif kecil, sedangkan pada wanita sebaliknya. Dan
seterusnya, dengan segala kekhasan masing-masing. Akan tetapi,
sebenarnyalah mereka adalah ‘makhluk sama, yang berbeda’.
Dari
satu dipecah jadi kutub yang berbeda. Karena itu, akan menjadi sempurna
kembali jika kedua perbedaan itu disatukan untuk saling melengkapi
kekurangan masing-masing.
Namun meskipun berasal dari diri yang
satu, wanita dan lelaki memiliki fungsi dengan kutub yang berbeda.
Bagaikan kutub utara dan kutub selatan, memiliki arah yang berlawanan.
Ya,
ibarat kutub-kutub di planet Bumi, sama-sama dibutuhkan untuk membentuk
fungsi Bumi yang utuh. Jika salah satu kutub bumi itu tidak berfungsi
sebagaimana mestinya, maka Bumi akan mengalami masalah.
Jika
wanita tidak berfungsi sebagai wanita, dan lelaki tidak berfungsi
sebagai lelaki, maka keduanya akan memperoleh masalah. Hilang
keseimbangan. Karena sebenarnya keduanya adalah satu diri, dengan kutub
yang berbeda.
Karena itu dalam konsep Jawa, suami istri disebut
sebagai Garwa - siGarane nyaWa - alias belahan jiwa. Ini menunjukkan
kepada konsep saling melengkapi untuk menjadi satu diri kembali. Di
dalam Al-Qur’an pun ditegaskan dengan istilah ‘berpasang-pasangan’ .
QS. An Najm (53): 45
Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan,
Karena
berpasangan, maka jika masing-masing hidup menyendiri, atau bersama
tetapi meninggalkan prinsip berpasangan, keduanya pun bakal memperoleh
masalah juga.
Jadi, setiap kita harus mengacu kepada konsep dasar
penciptaan itu. Karena, itulah memang fitrah laki-laki dan perempuan.
Keduanya diciptakan berbeda bukan untuk saling menjatuhkan melainkan
justru untuk saling mengimbangi. Saling melengkapi. Untuk itu, di bawah
ini saya kutipkan lagi ayat berikut, dengan penekanan yang berbeda.
QS. An Nisaa' (4): 1
Hai
sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan
kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan pasangannya;
dan daripada keduanya Allah memperkembang- biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya
kamu saling meminta (tolong) satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Cobalah
cermati kalimat yang saya tebalkan. Bahwa wanita dan lelaki itu
diciptakan untuk saling tolong menolong, satu sama lain. Dan
tolong-menolong itu dilakukan bukan karena apa-apa, melainkan karena
Allah semata.
Tolong menolong dalam hal apa? Dalam semua hal yang
berkait dengan kesempurnaan dan kebahagiaan hidup kita. Dalam ‘membuat’
anak. Dalam mendidik dan membesarkannya. Dalam mengelola rumah tangga.
Dalam bekerja mencari rezeki. Dalam belajar ilmu pengetahuan. Dalam
berkehidupan sosial. Dan lain sebagainya.
Dan, kemudian adalah
sangat menarik, Allah menutup ayat itu dengan penegasan: peliharalah
hubungan silaturahim - hubungan yang penuh kasih sayang. Sebagai perekat
untuk mengabadikan aktivitas saling tolong menolong itu. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu sekalian...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar