“Sesungguhnya ruhanimu memiliki hak atas dirimu. Agar senantiasa
kita rawat dengan baik. Jangan dibiarkan lemah.
Mengajak kepada yang
baik, mencegah dari yang mungkar adalah shadaqah. Menyingkirkan sesuatu
yang dapat menyakiti orang dari jalan, memperdengarkan orang yang tuli,
sehingga ia terhindar dari bahaya, menuntun orang buta, memberi petunjuk
kepada orang minta petunjuk mengenai keperluannya (adalah shadaqah).”
Pada penutub hadits Rasulullah bersabda, “Dan senyummu bila berhadapan dengan saudaramupun adalah shadaqah.!”
Dari dialog tersebut terlihat bahwa nilai dari satu pemberian
tidaklah semata-mata ditentukan oleh besar kecilnya materi yang
diberikan. Ada nilai lain yang lebih menentukan, yaitu nilai immaterial,
nilai maknawi.
Allah swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) shadaqahdengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang
yang menafkahkan hartanya karena riya kepaa manusia dan dia tidak
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa
hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak
menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir itu.
” (QS. Al-Baqarah: 264)
Tidak selamanya shadaqah itu harus berupa uang, materi, senyuman dari
muka yang jernih terhadap sesama manusia adalah bentuk pemberian yang
tidak memerlukan harta.
Semua bentuk kebajikan terhadap sesama manusia dalam bentuk apapun
yang dilakukan adalah shadaqah, karena bertolak dari sumber yang satu,
yaitu kemanusiaan yang tulus.
Rasa kemanusiaan inilah yang menggerakkan seseorang untuk
menyingkirkan duri dari jalan, menuntun orang buta, mendukung orang yang
lemah, memberi senyum harapan kepada orang yang patah hati. Atau
melompat ke dalam air bah untuk menolong orang, walau taruhannya adalah
nyawanya sendiri. Rasa kemanusiaan ini ibarat lembar-lembar sutra yang
saling menjalin individu-individu dalam ikatan ukhuwah(persaudaraan yang sesungguhnya).
Itulah fungsi shadaqah dalam kehidupan sosial. Bisa rasa solidaritas
dibeli dengan harta yang banyak, buat sementara waktu. Akan tetapi
apabila uang habis, kekayaan ludes, rasa solidaritas lenyap!
“Walaupun kamu membelanajakan semua (kekayaan) yang ada di bumi,
niscaya tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah yang
mempersatukan mereka.” (QS. Al-Anfal: 63)
Definisi shadaqah yang diberikan oleh Rasulullah dalam dialog di
atas, menegaskan bahwa nilai-nilai yang menentukan dalam kehidupan ini
bukanlah semata-mata nilai material. Akan tetapi juga nilai ideal.
Nilai-nilai kemanusiaan seperti rasa keadilan, persaudaraan dan
silidaritas, kejujuran, martabat kemanusiaan (HAM).
Nilai-nilai kemanausiaan tersebut tidak kita temukan dalam kamus
teknologi dan ekonomi modern. Ia berada di lingkungan lain, di
lingkungan pandangan dan falsafah hidup; di bidang moral dan ideologi.
Selain dapat berdampak ekonomi dan sosial, shadaqah juga bisa
berdampak fisik Salah satu faedah lain dari ber-shadaqah disebutkan oleh
Rasulullah Muhammad.
“Obatilah orang yang sakit diantara kalian dengan shadaqah.” (HR. Baihagi).
Dalam sebuah riwayat lain disebutkan, “Ujian yang menimpa
seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak dan tetangganya bisa dihapus
dengan puasa, shalat, shadaqah dan amar makruf nahi-munkar.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tentusaja, keyakinan bershadaqah dikarenakan Allah subhanahuwata’alah –lah yang menyembuhkan semua penyakit, bukan uang atau bantuan pemberiannya.
Al-Quran juga menyinggung soal hubungan shadaqah dengan setiap kesulitan yang sedang dihadapi manusia.
“Adapun orang yang memberikan (hartanya dijalan ALLAH) dan
bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka kami
akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (QS: Al Lail (92) : 5 – 7 )
Semoga semua kandungan al-Quran memberikan pelajaran dan ilmu
berharga bagi kita. Bagi yang sedang ditimpa musibah dan penyakit,
teruslah berikhtiar untuk mencari kesembuhan dan tak ada salahnya
bershadaqah dan tanamkanlah niat shadaqah tersebut di dalam hati kita
agar Allah subhanahu wata’alamenyembuhkan penyakit yang sedang menimpa kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar