Seorang Doktor di Amerika (Dr. Fidelma) telah memeluk Islam karena
beberapa keajaiban yang di temuinya di dalam penyelidikannya. Ia amat
kagum dengan penemuan tersebut.
Dia adalah seorang Doktor Neurologi. Ketika
ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam maka Doktor tersebut
memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat
beberapa urat saraf di dalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh darah.
Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk
berfungsi secara yang lebih normal.
Setelah membuat kajian yang memakan waktu, akhirnya dia menemukan
bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut
melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang yaitu ketika sujud.
Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini
artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar shalat
lima waktu yang diwajibkan oleh Islam. Begitulah keagungan ciptaan
Allah.
Jadi, barangsiapa tidak menunaikan sembahyang, maka otaknya tidak
dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Oleh
karena itu kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama
Islam “sepenuhnya” karena Sifat fitrah kejadiannya memang telah
dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah ini.
Kesimpulan :
Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak shalat walaupun akal mereka berfungsi secara normal tetapi sebenarnya di dalam sesuatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan di dalam membuat keputusan secara normal. Justru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan untuk melakukan hal hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya walaupun akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka karena otak tidak bisa untuk mempertimbangkan secara lebih normal. Maka tidak heranlah timbul bermacam-macam gejala-gejala sosial masyarakat saat ini.
Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak shalat walaupun akal mereka berfungsi secara normal tetapi sebenarnya di dalam sesuatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan di dalam membuat keputusan secara normal. Justru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan untuk melakukan hal hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya walaupun akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka karena otak tidak bisa untuk mempertimbangkan secara lebih normal. Maka tidak heranlah timbul bermacam-macam gejala-gejala sosial masyarakat saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar