Sholat adalah ibadah yang diwajibkan Allah bagi umat
Islam , minimal dilakukan 5 kali sehari semalam. Sholat yang dilakukan dengan
tepat, benar dan khusuk memberikan efek positip bagi jasmani dan rohani
seseorang.
Sebaliknya sholat yang dilakukan tidak dengan tepat dan benar
, tidak akan memberikan efek yang berarti bagi jasmani maupun rohani yang
bersangkutan.
Rasulullah mengingatkan dalam salah satu hadist dari
Amar bin Yasir ra ia mendengar Rasulullah saw bersabda: ”Sesungguhnya seseorang
yang selesai dari sholatnyaia tidak mendapatkan pahala kecuali hanya
sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima,
seperempat, sepertiga dan seperdua shalatnya itu” ((Abu Dawud).
Hadist diatas menggambarkan kondisi sholat kebanyakan
orang, mereka mengerjakan sholat tapi tidak mendapat manfaat dari sholatnya itu
selain hanya sepersepuluh atau lebih dan kurang dari itu. Hal itu terjadi
karena tingkat kekhusukan yang berbeda. Allah menilai sholat seseorang dari
kekhusukannya, banyak orang yang mengerjakan sholat namun dilakukan hanya
sekedar memenuhi kewajiban dan dilaksanakan tidak dengan khusuk. Allah mengingatkan
dalam salah satu hadist Qudsi
Allah ‘Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): “Tidak
semua orang yang shalat itu bershalat. Aku hanya menerima shalatnya orang yang
merendahkan diri kepada keagunganKu, menahan syahwatnya dari perbuatan haram
laranganKu dan tidak terus-menerus (ngotot) bermaksiat terhadapKu, memberi
makan kepada yang lapar dan memberi pakaian orang yang telanjang, mengasihi
orang yang terkena musibah dan menampung orang asing. Semua itu dilakukan
karena Aku.” “Demi keagungan dan kebesaranKu, sesungguhnya bagiKu cahaya
wajahnya lebih bersinar dari matahari dan Aku menjadikan kejahilannya kesabaran
(kebijaksanaan) dan menjadikan kegelapan terang, dia berdoa kepada-Ku dan Aku
mengabulkannya, dia mohon dan Aku memberikannya dan dia mengikat janji
dengan-Ku dan Aku tepati (perkokoh) janjinya. Aku lindungi dia dengan
pendekatan kepadanya dan Aku menyuruh para Malaikat menjaganya. BagiKu dia
sebagai surga Firdaus yang belum tersentuh buahnya dan tidak berobah
keadaannya.” (HR. Ad-Dailami)
Dalam hadist lainya Rasulullah juga mengingatkan :
Yang pertama-tama diangkat dari umat ini ialah
khusyu’ sehingga tidak terlihat seorangpun yang khusyu’. (HR. Ahmad dan
Ath-Thabrani)
Sholat yang dilakukan dengan Khusuk dan benar akan
memberikan efek positip pada jasmani, rohani dan kehidupan sehari hari
yang segera bisa dirasakan didalam sholat maupun setelah selesai sholat antara
lain:
- Gerakan sholat yang benar akan memperbaiki aliran darah dan memperbaiki metabolisme tubuh.
- Bernapas dalam dan teratur didalam sholat akan meningkatkan kadar oxigen didalam darah
- Gerakan rukuk, sujud dan berdiri yang dilakukan dengan tenang dan perlahan , memberikan suasana relaks pada tubuh
- Doa yang dibaca didalam sholat akan memberikan dampak positip bagi kesehatan dan kebugaran tubuh (Do,a al Fatihah dan duduk iftirash)
- Dalam jangka panjang tubuh menjadi sehat, kuat dan memiliki daya tahan tinggi terhadap serangan berbagai penyakit medis dan non medis.
- Doa yang dibaca dalam sholat memberi efek positip bagi jalan hidup antara lain dimudahkan semua urusannya, dijauhkan dari berbagai kesialan dan kemalangan, dicukupkan semua hajat dan kebutuhannya, dilindungi dari berbagai bahaya , fitnah dan kejahatan mahluknya yang terlihat maupun tidak terlihat.
- Dampak positip pada rohani antara lain memiliki daya tahan tinggi terhadap berbagai musibah, bencana dan kesulitan yang datang menghadang.
- Memiliki sifat optimis dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi berbagai hal
- Bebas dari perasan tertekan dan stres yang berkepanjangan
Semua hal diatas adalah efek yang langsung bisa
dirasakan dalam kehidupan sehari hari. Orang yang lalai dan tidak khusuk
sholatnya tidak akan merasakan efek seperti tersebut diatas. Orang yang tidak
beres sholatnya maka kehidupannyapun tidak akan beres pula. Berapa banyak orang
yang sholat namun hidupnya tetap kalut,dihimpit berbagai masalah, mulai dari
masalah kesehatan, keluarga, ekonomi dan hidup bermasyarakat. Carut marut dan
berbagai kesulitan hidup yang dialaminya itu menggambarkan keadaan sholat yang
dilakukannya.
Orang yang tidak beres sholatnya didunia akan
mengalami berbagai kesulitan demikian pula diakhirat ia akan menghadapi kondisi
yang lebih parah lagi. Rasulullah mengingatkan dalam salah satu hadistnya
Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan)
terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang
shalatnya. Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila
shalatnya buruk maka dia kecewa dan merugi. (HR An Nasaa’i dan Tirmidzi)
Orang yang beres sholatnya akan mendapat keuntungan
akhirat antara lain:
- Menerima kitab catatan amal dari arah kanan
- Dihisab dengan hisab yang mudah
- Tubuhnya dipenuhi dengan cahaya yang menerangi sekitarnya dipadang mahsyar
- Memiliki wajah putih berseri dihari berbangkit
- Melewati jembatan ashirat secepat kilat
- Dimasukan kedalam taman syurga dan mendapat penyambutan penghormatan dari para malaikat penjaga syurga.
Orang yang menyia- nyiakan dan tidak beres sholatnya
akan mendapatkan kerugian antara lain :
- · Menerima kitab amalan dari arah belakang
- · Dihisab dengan hisab yang sulit
- · Ditempatkan ditempat yang sulit dipadang mahsyar
- · Wajahnya hitam legam muram penuh kegelapan
- · Melewati ashirat dengan susah payah , bahkan terperosok kelembah neraka
- · Dilemparkan kedalam Neraka yang panas membara, diberi makan pohon zaqum (duri) dan diberi minum air yang mendidih dan nanah.
Kriteria sholat khusuk
Bagaimanakah sholat yang khusuk dan benar? Inilah
pertanyaan yang umum muncul dibenak setiap orang . Selama ini kita hanya
mendapat pelajaran tentang rukun dan syarat syahnya sholat. Kita tidak
diajarkan cara bagaimana agar sholat dengan khusuk dan benar. Sebagian
besar umat Islam merasakan sholat hanya sebagai suatu kewajiban yang harus
dipenuhi. Mereka menyangka sholat itu adalah untuk kepentingan Allah, bukan
untuk kepentingan dirinya. Kadang kala mereka melakukan sholat dengan malas dan
rasa terpaksa. Mereka sholat sekedar memenuhi kewajiban agama saja.
Sholat yang khusuk adalah sholat yang dilakukan dengan
sungguh sunguh penuh kesadaran dalam rangka mengabdi pada Allah. Sholat adalah
sarana komunikasi antara seorang hamba dengan Khaliknya. Orang yang khusuk
menyadari bahwa sholat bukanlah kebutuhan Allah kepada manusia , tapi
merupakan kebutuhan manusia kepada Allah. Orang yang khusuk berdialog
dengan Allah didalam sholatnya mengadukan berbagai masalah dan persoalan yang
dihadapinya. Sholat adalah sarana untuk beridialog yang disediakan Allah bagi
seorang hamba yang membutuhkanNya. Karena itu Allah melarang seseorang
mengerjakan sholat dalam keadaan mabuk , hingga ia mengerti apa kalimat yang
diucapkannya didalam sholat, sebagaimana disebutkan dalam surat An Nisa ayat
43:
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu
ucapkan,….(An Nisa 43)
Unsur dhohir dan bathin dalam sholat
Pelaksanaan sholat melibatkan unsur dhohir (jasmani)
dan unsur bathin (rohani) . Unsur dhohir seperti sikap tubuh,
gerakan dan bacaan sholat adalah unsur fisik yang bisa diamati
dengan panca indra. Unsur bathin seperti fikiran dan hati adalah unsur
kegiatan sholat yang tidak bisa diamati dengan panca indra. Bagian dhohir dari
orang yang sholat dapat diamati dengan panca indra sebagaimana
disebutkan dalam hadist berikut ini:
Dari Ummi Ruman ra, ibunda Aisyah ra berkata:”Abu
Bakar as sidiq melihat aku ketika aku sholat, kadang kadang aku berdiri
condong kekiri, kadang kadang kekanan( melihat hal itu) Maka Abu bakar as Sidiq
ra menghardikku dengan keras sehingga hampir saja aku membatalkan sholatku.
Lalu beliau berkata “ Aku dengar Rasulullah bersabda”Jika seseorang berdiri
dalam sholat maka ia harus mendiamkan (menjaga anggota badannya jangan sampai
bergerak gerak seperti bergeraknya orang yahudi. Karena berdiam tanpa bergerak
gerak dalam sholat termasuk kesempurnaan sholat”. (Hakim, Turmidzi)
Bagian dhohir seperti gerakan berdiri, rukuk, sujud
dan duduk telah diatur dalam rukun sholat. Gerakan yang dilakukan diluar
gerakan yang telah ditetapkan dalam rukun sholat dapat membatalkan sholat.
Bacaan yang dijaharkan juga termasuk bagian dhohir yang dapat diamati.
Gambaran (bayangan) fikiran dan bisikan atau perasaan
hati merupakan unsur bathin yang tidak bisa diamati oleh panca indra. Unsur
bathin ini merupakan bagian utama dari sholat khusuk. Keberhasilan sholat
seseorang ditentukan oleh unsur bathin ini. Unsur bathin inilah yang mendapat
tegoran Allah dalam surat An Nisa ayat 43 diatas.
Orang yang khusuk dalam sholatnya , fikiran dan
hatinya fokus pada bacaan yang diucapkan dalam sholat. Sedang orang yang tidak
khusuk gambaran fikiran , perasaan hati dan ucapannya berjalan sendiri
sendiri (tidak fokus dan sinkron). Pada orang yang khusuk ketika mulutnya
membaca A, maka fikirannya membayangkan A dan hatinya merasakan A pula. Pada
orang yang tidak khusuk ketika mulutnya membaca A, fikirannya membayangkan B
dan hatinya merasakan C.
Kebanyakan orang tidak bisa khusuk dalam sholatnya,
dimana ketika mulutnya membaca A, fikirannya membayangkan B dan hatinya merasakan
C. Anehnya ketika berbicara dengan seseorang melalui handphone ia baru bisa
khusuk, ketika mulutnya mengatakan A, maka fikirannya membayangkan A dan
hatinya juga merasakan A pula.
Untuk mendapatkan sholat khusuk sebagaimana yang
dikehendaki Rasulullah kita harus mampu mengendalikan unsur dhohir dan bathin
dari sholat yang kita lakukan. Gerakan dan bacaan sholat dilakukan dengan
tenang ,tu’maninah tidak tergesa gesa mengikuti rukun sholat yang telah
diajarkan Rasulullah. Fikiran dan hati difokuskan pada kalimat yang dibaca
dalam sholat, tentu saja kita harus mengerti setiap kalimat dan bacaan yang
kita baca didalam sholat. Jika tidak mengerti tentu sulit sekali untuk
memfokuskan fikiran dan hati pada kalimat yang dibaca tersebut.
Agar fikiran dan hati bisa fokus pada kalimat yang
diucapkan atau didengar dibutuhkan latihan yang sungguh sungguh diluar sholat.
Tadabbur Qur’an dan dzikir pernapasan asmaulhusna adalah salah satu cara untuk
melatih agar fikiran dan hati fokus pada apa yang diucapkan atau didengar.
Kalau kita perhatikan kondisi tidak fokus ini ternyata hanya terjadi ketika
sedang sholat. Anehnya ketika sedang berbicara melalui telepone atau HP
walaupun lawan bicara tidak terlihat, ternyata setiap orang bisa fokus pada apa
yang diucapkan. Kita harus membuat suasana fokus pada saat berbicara melalaui
HP ini bisa dipindahkan kedalam sholat. Langkah pertama untuk itu kita harus
mengerti setiap kalimat yang kita ucapkan dalam sholat. Usahakan ayat yang
dibaca dalam sholat menyangkut hajat dan kebutuhan kita. Jika kita mengerti
do’a ketika duduk iftirosh sebenarnya sudah menyangkut kebutuhan utama manusia,
hanya karena kita tidak mengerti kita tidak fokus pada do’a yang dibaca
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar