Sabtu, 31 Desember 2011

Pintu Masuk Datangnya Cinta

Sahabat yang budiman, Mata adalah pintu masuk perasaan cinta. Awalnya melihat, kemudian bertanya, akhirnya membayangkan. Timbul kesan yang dalam ketika mata beradu pandang, ada getaran jiwa yang tak dimengerti. Tersimpan sejuta asa di dalam hati, keindahan menyelimuti hari-hari. Rindu ingin bertemu terus mendorong rasa sehingga tak kuasa menahan gejolak jiwa.

Segala sesuatu itu sumbernya adalah pandangan. Bahkan siksa neraka yang terbesar berasal
dari kemaksiatan yang dianggap kecil. Mula-mula memandang, kemudian senyum dan salam, sesudah itu berbicara, akhirnya janji dan kencan. Astagfirullah.

Nabi Muhammad SAW bersabda : ” Telah tertulis atas anak Adam nasibnya dari hal zina, akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zina mata adalah melihat, zina telinga adalah
mendengar, zina lidah adalah berkata, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah ingin
berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh kelaminnya atau didustakannya. ” (HR Muslim dari Abu Hurairah) Oleh karenanya Rasulullah bersabda : “Pandangan itu adalah anak panah beracun dari anak-anak panah iblis, siapa saja yang menghindarkannya karena takut kepada ALLAH, ia akan dikaruniai oleh ALLAH keimanan yang terasa manis di dalam hatinya (HR Hakim)

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah pernah bertutur : “Selama kau teruskan pandangan dengan pandangan itu seperti menebar garam dengan garam. Kau kira itu mengobati lukamu. Padahal sesungguhnya itu adalah luka di atas luka. Kedipan matamu yang sesaat bisa bermakna tatapan atau tangis. Sedangkan hatimulah yang menjadi korban.”
Bahkan Rasulullah pernah menasihati Ali bin Abi Thalib ; ” Hai Ali! Janganlah perturutkan satu pandangan yang lain, karena sesungguhnya buatmu yang pertama dan bukan yang akhir (kedua)” (HR Ahmad, Abu Daud dan Tarmidzi)
Selain pandangan mata, yang menyebabkan hadirnya cinta adalah karena seringnya kita berinteraksi dengan seseorang. Pembicaraan antara kita dengan dia yang terlalu sering akan
menyimpan sebuah kesan; tentang kehalusan bahasanya, kesantunan pribadinya, dan apa saja yang menjadi ciri khasnya. Karena terlalu seringnya ngobrol hati mulai menduga akan adanya kesamaan rasa, mulailah pembicaraan tidak hanya sekedar ‘keluarnya kata’ tetapi mulai menata kata agar terdengar enak, terkesan santun dan dipandang menyenangkan. Dan kemudian tanpa disadari diri terbelenggu dalam ikatan cinta yang membabi buta.

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman : ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman :

“Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya.” (QS An-Nur : 30-31)
Dimulai dari pandangan, ingin berkenalan sapai kemudian sering berinteraksi. Tahukan kita?

Ada apa dan kenapa hingga perasaan itu tak mampu kita bendung. Selain itu adalah kecenderungan yang wajar seperti yang dimaksud pada firman ALLAH di atas juga tanpa kita sadari setan sedang memanfaatkan rasa itu hingga terkesan semuanya nampak begitu indah.

Pada pandangan pertama setan menghadirkan kesan indah, kemudian setan membangkitkan angan-angan sehingga keinginan untuk bertemu begitu kuat dan pada akhirnya setan sempurna mempengaruhi kita. Itulah setan, mempengaruhi langkah demi langkah hingga tak terasa ternyata kita terjebak dan berada dalam lautan dosa. 

Astagfirullah ”Iblis berkata : ‘Ya Rabbku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,’” (QS Al-Hijr : 39)
Selain dari pandangan, yang menyebabkan datangnya cinta juga ada pengaruh dari bisikan setan yang tak pernah lelah menggoda kita. ALLAH menegaskan bahwa setan akan mendatangi manusia dari berbagai arah, agar manusia tersesat:
” Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS Al-A’raf : 17)
Kemudian selain setan, hawa nafsu kerap membuat kita terlena hingga lupa daratan. Cinta telah membuat kita merasa aman, membumbung tinggi melukis keindahan dalam bayang-bayang kasmaran. Padahal sesungguhnya hati kita sedang didominasi oleh hawa nafsu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar