Khalid bin Musthofa Salim menukil ungkapan Ibnul Jauzi
tentang penyebab datangnya cinta. Ibnul Jauzi berujar : Penyebab datangnya
cinta ialah nafsu yang secara kebetulan melihat apa yang sesuai dengan
tabiatnya, lalu ia menganggap baik hal itu dan cenderung kepadanya. Hal itu
tidak terjadi dengan pandangan sekilas, tetapi memandang dengan kukuh dan
membiasakannya. Jika yang dicintai itu lenyap dari pandangan, maka jiwa
mencarinya dan ingin dekat dengannya. Kemudian berangan-angan untuk
menikmatinya. Sehingga pikirannya tertuju untuknya. dari situ muncul
penyakit-penyakit baru karena memalingkan pikiran kepada hal itu. Setiap kali
syahwat badaniyah kuat, maka kuat pula pikiran mengenai hal itu.
Tidak ada kehidupan yang paling berkesan kecuali
ketika hati terpaut asmara. Jiwa menggelora, haru biru suasana menyenangkan
dada dan membuat dunia terasa milik kita berdua. Ketika kita jatuh cinta kepada
seseorang, yang selalu nampak padanya adalah kelebihannya, sementara
kekurangannya tersamar, karena tertutup kabut asmara yang menggelora. Apa yang
menjadi gaya hidup dan perilakunya terlihat hampir selalu mempesonakan.
Sungguh, sekalipun ada cacat yang amat jelas itu semua
tidak mengendurkan semangat untuk terus mencintai. Pokoknya tak ada kata
kecuali ungkapan cinta, tak ada hari kecuali dimabuk cinta, tak ada waktu
kecuali merenda cinta, dan tak ada bayangan kecuali merona merah wajah cinta.
Ketika cinta datang ia tak pilih kasih, setiap hari merindu sang kekasih.
Sungguh pesona cinta membuat hidup lebih bergairah, hari -- hari terasa begitu
indah. Cinta bisa menarik yang jauh jadi dekat, karena cinta sering disebut
juga adanya ketertarikan. Makanya bukan tanpa sebab jika laki-laki jatuh cinta
(tertarik) kepada wanita dan sebaliknya, ini adalah fitrah manusiawi.
Cinta membuat hidup kita lebih hidup. membuat si lemah
menjadi kuat, membuat si kikir menjadi baik dan membuat hidup terasa indah.
Kekuatan cinta menarik rasa, menggugah asa dan menterlenakan jiwa. Keterikatan
cinta membelenggu hati, dan rasa indah tak bertepi. Saat jatuh cinta, berjuta
rasa di dada. Indahnya saat berdua melupakan segala yang ada. Hari -- hari
terasa indah, waktu ke waktu terasa teduh dan hidup terasa bergairah. Tetapi
saat cinta tiada, terasa sangat menyesakkan dada. Tak ada gelak canda yang
menyenangkan jiwa. Tak ada senyum yang terkulum, tak ada rindu yang menggebu,
hidup terasa sepi, sebab tak ada lagi yang dinanti. Ah….cinta memang penuh
misteri. CINTA Manusia, Cerita Indah namun Tiada Abadi, kecuali CINTA kepada
ALLAH, itulah cinta hakiki.
Sebagian orang bijak mengatakan bahwa cinta tidak akan
jatuh kecuali kepada orang yang lawan jenisnya. Ia melemah dan menguat
tergantung kadar keselarasannya. berdasarkan sabda Nabi SAW:
“Ruh-ruh
adalah pasukan -- pasukan yang dikerahkan; apa yang dikenalnya maka disukainya
dan apa yang tidak dikenalnya maka diselisihinya.” (HR Muslim No. 159)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar