Senin, 23 Januari 2012

Transformasi

Inti dari sebuah transformasi adalah mengubah cara kita berpikir. Pemimpin harus memiliki karakter kuat. Ada sejumlah model yang bisa dijadikan acuan. Demikian antara lain bagian paparan pakar manajemen pemasaran Rhenald Kasali dalam ceramah di depan 335 orang peserta Workshop Pertamina’s Leader Model di Lt. M Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (3/9). 

Hadir dalam workshop tersebut Direktur Pengolahan Suroso Atmomartoyo selaku keynote speech mewakilil Dirut Ari H. Soemarno yang berhalangan hadir; Direktur Umum dan SDM Sumarsono, Direktur Hulu Sukusen Soemarinda, serta jajaran pimpinan Pertamina lainnya.
“Kepemimpinan harus ada di mana-mana, dari mulai Direksi hingga manajer. Kepemimpinan itu yang harus menghasilkan sesuatu yang lebih baik,” ungkap Suroso. 

“Untuk itu pemimpin harus memiliki vision, ethic, courage, dan reality. Itulah sebagai leadership diamond model,” paparnya. 

LEVEL-LEVEL KEPEMIMPINAN
Menurut pengajar dari Universitas Indonesia ini, ada lima level kepemimpinan. Level kesatu adalah menjadi pemimpin karena posisi atau karena SK. “Menjadi pemimpin karena SK adalah pintu gerbang menuju level berikutnya,” jelas Rhenald. 

Kepemimpinan level kedua adalah pemimpin yang mengutamakan relation-ship di dalam kepemimpinannya. Ia menekankan cara memimpin dengan hati. 

Level ketiga adalah pemimpin yang berorientasi produktivitas. Orientasinya adalah results, atau bagaimana hasil dari proses kepemimpinannya. “Pemimpin di level ini mengandalkan prestasi,” jelasnya. 

Kepemimpinan pada level berikutnya adalah pemimpin yang melakukan people development. Menurut Rhenald level ini sudah sangat tinggi karena telah memenuhi hakikat seorang pemimpin, yaitu menciptakan pemimpin yang lain, generasi setelahnya. 

Sedangkan level kelima merupakan seorang personhood, seorang pemimpin yang telah menjelma menjadi spiritual leader. “Bahayanya kalau tipe pemimpin ini masih terus ikut mengatur,” katanya. 

4C
Rhenald Kasali menguraikan tata nilai yang kini dianut oleh Pertamina yang diistilahkan oleh Direktur Utama Pertamina Ari H. Soemarno sebagai 4C (Confident, Clean, Customer Focus, Competitive). 

Diuraikan oleh Rhenald Kasali unsur confident harus memiliki percaya diri secara individu, secara tim, sistem, dan stakeholders con fidence. Menurutnya dari rasa percaya diri ini akan melahir-kan citra dan kepercayaan dari orang lain. “Image itu tidak hanya dapat dibangun oleh polesan,” katanya. 

Sementara unsur clean merupakan character driven people. Unsur ini memiliki karaker-karakter positif yang sangat berlawanan dengan emotion driven people. Misalnya karakter do right then feel good berlawanan dengan dorongan emosi feel good, then do right. Atau communication driven versus connection driven, lalu principle based decision versus popular based decision, termasuk creative momentum berlawanan dengan prinsip dorongan emosi what for momentum, dan lain-lain. 

“Seseorang yang memiliki unsur clean akan bertanya what are my responsibilities bukan bertanya what are my rights,” jelas Rhenald lagi. 

Untuk unsur costumer focus memiliki inti perubahan itu diarahkan ke pasar, bukan ke produksi. “Ada Ten Demandment!” katanya. 

Kesepuluh sisi yang mengarahkan pada pasar ini memang memanjakan pasar atau pelanggan dari mulai earn their trust, inspiration them, make it easy (simple), put them in change, guidance them, be ready, know them, surprise them, give reward, hingga stay close.
Tatanilai keempat, competitive. Untuk sisi ini Rhenald Kasali menyebutkan tiga hal penting: be productive, be innovative, dan ketiga adalah low cost high margin. 

Namun di akhir ceramahnya Rhenald mengingatkan bahwa 4C adalah alat, sedangkan variabelnya harus terus disesuaikan. “Strategi atau alat itu harus selalu dinamis!” katanya.
Tak lupa ia mengingatkan pemim-pin itu harus memiliki komitmen tinggi. “Orang-orang biasa yang memiliki komitmen tinggi akan melahirkan karya luar biasa,” ujar Rhenald Kasali di bagian akhir pembicaraannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar