Kalau kita mendengar atau membaca
kata khusyu, apa yang terbayang dalam benak?.
Penuh konsentrasi, sungguh-sungguh,
tawadu, ikhlas, pasrah, ridha, rela, tidak mendengar apapun juga, kecuali yang
dituju?. Atau apa ya?.
Ataukah tenang, tentram, sungguh,
sungguh, tertib, santun, meditasi, perhatian?
Kalau shalat khusyu?.
ya mirip-mirip begitulah. Sholat
yang serius, konsentrasi, tawadu, ikhlas, ridha, rela, penuh perhatian, tertib,
santun, dan segala yang berbau itulah.
Oke, kita akan punya banyak
definisi mengenai sholat khusyu atau kata khusyu itu sendiri. Al-Qur’an melalui
Al Baqarah ayat 45-46 menjelaskan tentang khusyu adalah :
45. Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,
46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
Jadi, kalau merujuk ayat ini,
konsep dasar dari khusyu adalah meyakini bahwa kita akan menemui Tuhan kita,
bahwa kita akan kembali padaNya. Inna lillahi wa inna ilahi rajiuun
(seperti seruan kalau ada yang wafat ya — kan ucapan ini bukan karena dan hanya
karena ada yang meninggal saja).
Nah lo, kalau nggak yakin kita akan
kembali kepadaNya, ya nggak bisa khusyu kan. Kalau kita yakin, lalu mengapa
saat diberi waktu untuk bertemu denganNya, pikiran di lempar ke sana-sini.
Shalat kan untuk mengingatNya, lalu mengapa dipakai untuk ingat yang
lain-lain?. Mengapa ya?. Godaan datang dari depan, belakang, kiri dan kanan.
Mengapa?.
Ya.. itu karena kita nggak khusyu?
Astagfirullah, khusyu’ itu adalah
yakin kita akan menemui Tuhan. Jadi, jangan biasakan bilang shalat kita nggak
khusyu ya. Semakin sering kita mengucapkan dengan mulut dan hati, makin jauh
keyakinan kita akan menemuiNya……
So,
itulah yang lalai dalam sholatnya,
yang tidak khusyu dalam sholatnya, seperti orang yang tidak yakin akan menemui
Allah dan kembali kepadaNya.
Subhanallah.
inni wajjahtu …..
aku hadapkan wajahku ……
Oh.. kalau begitu, selama ini saya
kurang mantap dong memahami makna khusyu?.
Yah… kalau begitu kita sama.
Kalau begitu, mari kita sama-sama meningkatkan kapasitas keberimanan kita
dengan meningkatkan khusyu kita…. Masa sudah dikasih kesempatan bertemu, masih
juga muter-muter sana sini. Ketemu ketua RT aja nggak begitu, masa
berkomunikasi dengan Allah begitu….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar